4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik

Rabu, 20 September 2023 | 03:58 WIB

News Image Ilustrasi Mobil Listrik

Mobil listrik menjadi langkah Pemerintah Indonesia selanjutnya untuk menekan emisi gas buang pada kendaraan konvensional. Seperti yang diketahui, Jakarta menjadi kota dengan kondisi udara tidak sehat di dunia menurut IQ Air. Polusi udara terparah terdapat di Jakarta Utara dengan angka 103 per 31 Agustus 2023.

Meski Pemerintah tengah menggalakkan pengendara untuk mengganti kendaraan konvensional menjadi mobil listrik, alangkah baiknya mengetahui beberapa hal yang perlu disiapkan. Lantas apa saja? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Kapasitas Listrik

Mengutip dari YouTube Dokter Mobil Indonesia, Ko Lung Lung selaku founder Dokter Mobil memberikan sejumlah saran bagi pengendara yang ingin beralih dari kendaraan konvensional ke listrik. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kapasitas listrik di rumah. Apakah rumah kamu sudah bisa untuk mengecas mobil EV?

Ko Lung Lung memisalkan di antaranya mobil listrik Tesla menyedot listrik untuk pengisian daya hingga 8.800 watt. Umumnya kapasitas daya ini hanya cukup untuk satu rumah saja. Solusinya adalah kamu bisa meminta tambahan listrik ke pihak PLN.

PLN saat ini memberikan promo Super EVeryday bagi pemilik mobil listrik yang ingin Penyambungan Baru (PB) guna pengisian daya mobil EV di rumah. 

2. Kapasitas Baterai

Baterai dengan kapasitas kWh yang besar maka jarak tempuhnya semakin jauh. Misalkan 30 kWh maka mobil listrik bisa menempuh dengan jarak tempuh 180 km. Namun, jarak tempuh ini bisa turun ketika macet, jalan menanjak, cuaca panas, apalagi pengendara menyalakan AC dalam kurun waktu yang lama.

Oleh sebab itu, pastikan untuk memilih mobil listrik sesuai dengan jarak tempuh. Misalkan saja perjalanan dari Jakarta ke Semarang yang menempuh jarak hingga 450 km. Maka, gunakan mobil listrik harus mampu mengisi daya 100 kWh yang bisa menempuh sekitar 500 km.

3. Perhatikan Tempat Pengecasan

Ketika membeli mobil listrik, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah tempat pengecasan. Seperti yang sudah disinggung di atas, kapasitas baterai bisa menurun lantaran beberapa faktor. Meski sudah diisi penuh, kenali tempat pengecasan apabila kapasitas baterai mulai menurun.

Misalkan saja ingin melakukan perjalanan jauh maka perhatian tempat-tempat seperti rest area bisa digunakan untuk pengisian daya mobil listrik atau tidak. Saat ini, Pemerintah tengah mempersiapkan infrastruktur untuk ekosistem pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

4. Harga Mobil Listrik

Mobil listrik di pasaran Indonesia dibanderol dengan harga yang beragam mulai dari 60 juta hingga 600 juta. Tentu saja, harga yang semakin tinggi maka fitur yang disuguhkan juga semakin baik. Kendati demikian, mobil listrik dengan harga termurah sudah memadai untuk dikendarai di jalan raya.

Beredar kabar bahwa Pemerintah memberikan subsidi saat pembelian mobil listrik. Tidak tanggung-tanggung, subsidi tersebut mencapai 80 juta. Angka ini lebih besar dibandingkan subsidi pembelian ke mobil hybrid yakni 40 juta. 

Mobil listrik dinilai memiliki biaya perawatan lebih murah dibandingkan kendaraan konvensional. Apabila mobil konvensional harus ganti oli, filter oli, dan sejenis maka tidak terjadi di mobil EV. Tertarik pakai mobil listrik?